Gagasan.

Di Morotai, Pembangunan Palapa Ring Paket Tengah Dimulai

POSTED : 24 November 2016 | CATEGORY : Kabar Dapil

Irine Yusiana Roba bersama Menkominfo Rudiantara melakukan peletakan batu pertama proyek Palapa Ring Paket Tengah (22/11/2016).

Irine Yusiana Roba bersama Menkominfo Rudiantara melakukan peletakan batu pertama proyek Palapa Ring Paket Tengah di Morotai, Maluku Utara (22/11/2016).

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Palapa Ring paket tengah di Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa, 22 November 2016. Groundbreaking ini menjadi awal proses pembangunan serat optik sepanjang 2.647 kilometer selama 18 bulan ke depan.

Proyek Palapa Ring paket tengah memiliki nilai investasi Rp 1,38 triliun dengan masa konsensi 15 tahun. Rudiantara berharap keberadaan Palapa Ring akan mendorong peningkatkan pendidikan melalui fasilitas internet dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.

“Ada ketimpangan kecepatan akses internet di wilayah Timur Indonesia dan biaya, dibandingkan di Barat Indonesia,” kata Rudiantara saat ditemui usai melakukan groundbreaking proyek itu, di Kelurahan Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Morotai, Maluku Utara, Selasa, 22 November 2016.

Rudiantara mengibaratkan kecepatan akses internet di wilayah Barat Indonesia dan Timur, dengan mengunduh resolusi kertas A4. Jika di Jakarta dengan kecepatan 7 megabit per detik, bisa mengunduh dua halaman langsung, sementara di Indonesia Timur membutuhkan waktu lebih lama. “Dari sisi bayar juga lebih mahal, rata-rata 65 persen lebih mahal,” ujar Rudiantara.

Rudiantara menjelaskan pemerintah berkewajiban memberi layanan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Proyek Palapa Ring pembangunannya digarap PT Len Telekomunikasi Indoneia (LTI), anak perusahaan PT Len Industri (Persero).

Direktur Utama PT Len Telekomunikasi Indonesia R.W Pantja Gelora mengatakan perizinan proyek di Morotai sangat lancar. Dia mengapresiasi pemerintah daerah akan hal itu. “Kami sudah ada IMB, tapi nanti pasti masih perlu sejumlah izin lagi,” katanya.

Dari segi pembiayaan, PT Len Telekomunikasi Indonesia dibantu oleh Bank BNI, PT Sarana Multi Infrastruktur, dan PT Indonesia Infrastructure Finance. “Tiga lembaga itu membiayai secara mayoritas, kami membiayai 20 persen,” ujar Pantja.

Pantja berharap ke depan, proyek pembangunan Palapa Ring ini berjalan dengan lancar tanpa terkendala satu pun masalah. Ia juga menjamin tidak ada kerusakan alam akibat  pembangunan proyek Palapa Ring ini. “Jangan sampai ada dampak sosial dan lingkungan.”

Selaku pimpinan PT Len Telekomunikasi Indonesia, Pantja berjanji pembangunan proyek ini akan berjalan dengan transparan. Dia mengaku pihaknya diawasi secara ketat, baik kualitas pembangunan, maupun pendanaan proyek.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri  mengatakan akses informasi dan komunikasi merupakan hak semua warga negara. Irine yang juga berasal dari daerah pemilihan Maluku Utara ini mengaku di wilayahnya selain bensin lebih mahal, akses informasinya juga mahal.

Irine berharap dengan adanya Palapa Ring ini, biaya akses komunikasi dan informasi di Morotai bisa lebih murah. “Tugas saya mendorong Menkominfo membangun di sini berhasil, tapi masih banyak yang harus dilakukan,” katanya.

Proyek Palapa Ring paket tengah ditargetkan selesai pada akhir 2018. Proyek ini menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara, bahkan sampai ke Kepulauan Sangihe-Talaud. Proyek Palapa Ring merupakan program untuk membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik demi pemerataan akses pita lebar (broadband) untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Tulisan ini diambil dari https://bisnis.tempo.co/read/news/2016/11/22/090822317/di-morotai-pembangunan-palapa-ring-paket-tengah-dimulai