Irine bersama para narasumber lain menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers usai diskusi (17/3).
Dalam sambutannya pada acara “Pola Pembiayaan Kriya, Seni Rupa, dan Seni Pertunjukan” yang diadakan Badan Ekonomi Kreatif (17/3) di Yogyakarta, Irine mengatakan dirinya sangat mengapresiasi forum diskusi seperti ini, karena berbagai pemangku kepentingan, yakni pemerintah (BEKRAF), pelaku ekonomi kreatif, industri perbankan, dan saya sebagai wakil legislatif bisa langsung bertukar gagasan dan mengenal ruang kerja masing-masing.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog Kusuma, Sekretaris Utama Bekraf Mesdin Simarmata, dan Direktur Otoritas Jasa Keuangan Jawa Tengah-DIY Ihsanuddin.
“Seperti tadi dipaparkan oleh tiga pembicara, salah satu kendala utama pelaku ekraf adalah akses modal dan manajemen keuangan. DPR siap mendukung melalui pembuatan payung hukum UU Ekonomi Kreatif, yang saat ini di tahap diskusi naskah akademis. Kami dari Fraksi PDI Perjuangan dan Komisi X sangat membuka diri terhadap segala masukan sehingga regulasinya nanti mampu menjawab secara maksimal kebutuhan pelaku ekraf hari ini,” kata Irine.
Pada sesi kedua, para pelaku seni berdiskusi dengan kalangan perbankan, lembaga-lembaga penjamin simpanan daerah, dan pihak OJK, tentang tantangan dan kondisi yang mereka alami . Di sini, mereka lebih mengenal proses kerja masing-masing, sehingga titik temu di antara berbagai kepentingan itu bisa semakin terwujud.